Maliana Binti Rajalan
Ringkasan dari Buku Komunikasi Konseling
Mengapa Komunikasi Kaunseling ?
Dalam
kehidupan kita seharian, komunikasi merupakan satu hal yang sangat penting dan
sangat dibutuhkan serta juga bagian dari kehidupan. kita lebih banyak
menghabiskan waktu untuk berkomunikasi daripada melakukan aktivitas yang
lainnya. Mead (1934) mengatakan,’Humans
are talked into humanity’ yang berarti bahwa kita memperoleh identitas
pribadi selama kita berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang memiliki
bakat alamiah yang memungkinkannya dapat berkomunikasi dengan baik akan tetapi
bagi mereka yang mempelajarinya secara khusus akan mengantarkannya dapat
berkomunikasi dengan lebih baik. Salah satu cara untuk mengurangi kesalahan
dalam memahami komunikasi dan sebagai langkah awal untuk memahaminya adalah
dengan memulai mempelajarinya dari aspek yang mendasar dengan cara memahami
maknanya dan menelusuri aspek-aspek yang menjadi persoalan dalam komunikasi.
Secara umumnya, banyak pihak yang memahami bahwa komunikasi itu hanya sebatas
aktivitas menyampaikan pesan semata-mata dan hal itu tidak perlu dipelajari
sebagai satu kegiatan khusus.
Tahapan
awal untuk memahami komunikasi adalah mencoba untuk mendefinisikan kata komunikasi itu sendiri.
Langkah tersebut sangat diperlukan karena komunikasi merupakan suatu yang
abstrak dan memiliki banyak arti. Komunikasi juga memiliki displin ilmu yang
banyak dan oran juga banyak mempunyai kepentingan atas komunikasi itu sendiri. Sekadar
untuk melengkapi pemahaman mengenai komunikasi, Laswell (1948) menjelaskan
bahwa komunikasi sebagai proses satu arah dimana seseorang melakukan sesuatu pada orang lain
(model linier). Model Laswell ini menunjukkan model komunikasi verbal yang
dalam prosesnya mencakupi lima
pertanyaan yaitu : (Who? Says what? In what channel? To Whom? With what effect?).
komunikasi yang dipraktekkan dan dipahami selama ini, awal mulanya bersumber
dari bahasa latin communicatio artinya
pemberitahuan atau pertukaran pikiran. Istilah itu kemudian diadopsi
dalam Bahasa Inggeris Communication dan diartikan ‘hubungan’ selanjutnya dalam
Bahasa Indonesia disebut dengan komunikasi. Makna hakiki communication (latin)
adalah communis yang berarti sama atau adanya kesamaan arti, dengan begitu
makna asal komunikasi adalah terjadinya kesamaan arti antara orang-orang yang
saling berhubungan.
Definisi Komunikasi
No
|
Tekanan
Pada
|
Definisi
|
1
|
Simbol,
verbal, pembicaraan
|
Komunikasi
adalah pertukaran verbal dari pemikiran atau gagasan (John B.Hoben 1954)
|
2
|
Pemahaman
|
Komunikasi
adalah proses yang melaluinya kita dapat memahami orang lain dan pada
gilirannya berusaha untuk dapat dipahami orang lain. Proses itu dinamis
berubah dan berganti secara konstan dalam merespon setiap situasi secara
keseluruhan (Martin P.Anderson, 1953)
|
3
|
Interaksi,
hubungan, proses sosial.
|
Interaksi,
sekalipun dalam tingkat biologis adalah satu bentuk komunikasi sebaliknya
belum tentu setiap tindakan dikatakan komunikasi (G.H. Mead 1963)
|
4
|
Mengurangi
ketidakpastian
|
Komunikasi
timbul dari kebutuhan untuk mengurangi ketidakpastian, untuk bertindak
efektif, untuk mempertahankan dan memeperkuat ego (Dean C. Barnlud)
|
5
|
Proses
|
Komunikasi,
pengoperan informasi, gagasan emosi, keterampilan dan lain-lain menggunakan
symbol, gamba, kata-kata, atau proses pengoperan yang biasanya disebut
komunikasi. (Berelson dan Steiner, 1964)
|
6
|
Pengalihan,
pengoperan, petukaran
|
Komunikasi
adalah proses untuk menghubungkan memasukkan dan memunculkan sesuatu atau
menjadi dapat dialihkan dari seseorang kepada orang lain. Kita menggunakan
kata komunikasi sewaktu-waktu juga kepada apa saja yang dialihkan dan malah
kepada seluruh proses.
|
7
|
Sambungan,
ikatan
|
Komunikasi
adalah proses yang menyambungkan bagian yang terpisah bagian dunia pada yang
lain. Cara-cara pengiriman pesan militer, perintah dan lain-lain dengan
menggunaan telepon, telegraf, radio, kurir (American Dictionary)
|
8
|
Kasamaan
|
Komunikasi
adalah proses yang membuat kesamaan bagi dua atau beberapa mengenai apa yang
telah dimonopoli oleh satu atau beberapa orang (Alex Code, 1959)
|
9
|
Sarana
, pembawa alat, rute
|
Cara-cara
pengiriman pesan militer perintah dan lain-lain dengan menggunakan telepon,
telegrap radio, kurir (American Dictionary)
|
10
|
Refleksi
memori
|
Komunikasi
adalah proses yang mengantarkan perhatian orang lain kepada tujuan atau
merefleksi memori (Cartier dan Harword , 1959)
|
11
|
Respon
yang diskriminatif, perubahan perilaku, respon
|
Komunikasi
adalah respon yang diskriminatif kepada suatu stimulus dari satu organisme (
S. Stevens)
|
12
|
Stimulus
|
Setiap
kegiatan komunikasi di pandang sebagai pengoperan informasi yang berisi
stimulus yang diskriminatif dari sumber penerima. (Theodore Newcomb)
|
13
|
Tujuan
|
Komunikasi
adalah pengiriman pesan dari sumber kepada penerima, juga dalam bentuk
perilaku tetentu dan bertujuan utama untuk mempengaruhi perilaku orang lain
dalam situasi tertentu.
|
14
|
Waktu,
situasi
|
Komunikasi
adalah suatu proses transmisi dari satu struktur yang menyeluruh kepada yang
lain dalam bentuk terpilih. ( Bess Soundel, 1956)
|
Batasan Komunikasi
Liliweri
(1991: 7-8) memberikan rambu-rambu yang dapat dijadikan sebagai patokan
komunikasi, mulai dari bentuk, sifat, teknik, metode, fungsi, tujuan, model,
dan bidang komunikasi.
No.
|
Batasan
|
Pengelompokan
|
1
|
Bentuk Komunikasi
|
a.
Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal
Communication)
b.
Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal
Communication)
c.
Komunikasi Kelompok (Group
Communication and Small Group Communication)
1.
Lecture
2.
Panel discussion
3.
Symposium
4.
Seminar
5.
Brainstorming
d.
Komunikasi Massa (Mass Comunication)
1.
Pers
2.
Televisi
3.
Film
|
2
|
Sifat Komunikasi
|
a.
Verbal
1.
Oral
2.
Written
b.
Non verbal
1.
Gestural
2.
Pictorial
|
3
|
Teknik Komunikasi
|
a.
Jurnalism
b.
Public Relations
c.
Advertising
d.
Propaganda
e.
Publicy
|
4
|
Metode Komunikasi
|
a.
Informative Communication
b.
Persuasive Communication
c.
Instructive
d.
Communication
|
5
|
Fungsi Komunikasi
|
a.
Mass Information
b.
Mass Education
c.
Mass Persuasion
d.
Mass Entertainment
|
6
|
Tujuan Komunikasi
|
a.
Social Change
b.
Attitude Change
c.
Opinion Change
d.
Behavior Change
|
7
|
Model Komunikasi
|
a.
One step flow communication
b.
Two step flow communication
c.
Multi step flow communication
|
8
|
Bidang Komunikasi
|
a.
Social Communication
b.
Management Communication
c.
Business Communication
d.
Political Communication
e.
Cultural Communication
f.
Traditional Communication
g.
International Communication
h.
Development Communication
i.
Environmental Communication
|
9
|
Sistem Komunikasi
|
a.
Social Responsibility System
b.
Authoritarian System
|
Disadari
atau tidak, kini anda sedang berkomunikasi melalui buku yang sedang tulisan
yang ad abaca. Karena komunikasi akan terjadi jika ada yang menyampaikan pesan.
Adanya pesan itu karena disampaikan oleh seseorang kepada seseorang tersebut.
Pada hakikatnya berkomunikasi mempunyai arti melakukan aktivitas menyampaikan
atau menerima. Orang yang menyampaikan pesan di sebut sebagai komunikator dan
orang yang menerima pesan disebut sebagai komunikasi. Yang membedakan antara
bentuk dan sifat komunikasi yang dilakukan seseorang itu tergantung tempat,
waktu, media dan metode penyampaian pesannya.
Menurut
Effendy (1992:31) kategorisasi perspektif dalam komunikasi pada dasarnya dapat
di bagi menjadi 2 yaitu :
ü
Proses komunikasi persepktif pada diri komunikator
dan komunikan, dan
ü
Proses komunikasi perspektif mekanistis
Selanjutnya proses komunikasi dapat
diklasifikasikan menurut bentuk atau macamnya. Berdasarkan hasil analisi
sistematis para ahli, klasfikasi bentuk komunikasi dapat dibedakan berdasarkan
prinsip, komponen dan teknik berkomunikasi yang disesuaikan dengan interaksi
komunikasi di lapangan. Diantara bentuk atau macam adalah :
ü
Komunikasi tatap muka
ü
Komunikasi Interpesrsonal
ü
Komunikasi kelompok (besar/kecil)
Salah satu faktor pendukung keberhasilan
komunikai adalah mengetahui rule play (aturan main) yang menjadi acuan utamanya
dan lebih dari itu, yang paling penting adalah mengetahui prinsip-prinsp yang
terdapat dalam komunikasi. Deddy Mulyana seorang pakar komunikasi Indonesia
merumuskan prinsip-prinsip komunikasi seperti berikut :
ü
Prinsip 1 : komunikasi sebagai proses simbolik
ü
Prinsip 2 : setiap perilaku berpotensi untuk
berkomunikasi
ü
Prinsip 3 : komunikasi memiliki dimensi isi dan
dimensi hubungan
ü
Prinsip 4 : komunikasi dilakukan dalam berbagai
tingkat kesenjangan
ü
Prinsip 5 : komunikasi terjadi dalam konteks ruang
waktu sosial dn psikologis
ü
Prinsip 6 : komunikasi melibatkan prediksi peserta
komunikasi
ü
Prinsip 7 : komunikasi bersifat sistemik
ü
Prinsip 8 : komunikasi semakin efektif jika mirip
latar belakang budayanya
ü
Prinsip 9 : komunikasi bersifat non sequential
ü
Prinsip 10 : komunikasi bersifat procedural,
dinamis, dan transaksional
ü
Prinsip 11 : komunikasi brsifat Irreversible
ü
Prinsip 12 : komunikasi bukan panea untuk
menyelesaikan berbagai masalah
Komunikasi memiliki nilai tidak
terhingga bagi kehidupan seseorang. Nilai komunikasi yang tidak terhingga itu
apabila dirumuskan adalah seperti berikut :
ü
Nilai personal, dan
ü
Nilai hubungan
Dalam proses kaunseling, seorang
kaunselor tidak dapat menghindari komunikasi karena komunikasi dijadikan
sebagai alat untuk membantu klien, baik dalam proses mengumpulkan informasi
mengenai masalah dari klien maupun sebagai alat untuk membantu memecahkan
masalah klien. Jika menyebutkan kata pembimbing, maka persepsi yang muncul
adalah sosok yang memberikan bantuan kepada orang yang dibimbing untuk
menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapinya. Kegiatan seperti itu sering
kali disebut kaunseling, sekalipun diantara keduanya pada sisi tertentu
terdapat perbedaan. Akan tetapi dua kegiatan itu sering disebut sebagai
kegiatan bimbingan dan kauseling. Korelasi antara bimbingan dan kaunseling
dijelaskan oleh Sukardi (1996), yang menyebutkan bahwa kaunseling diambil dari
kata counseling yang merupakan bagian dari bimbingan yaitu sebagai layanan
maupun sebagai teknik. Layanan kaunseling adalah jantung hati layanan bimbingan
secara keseluruhan, dan pernyataan yang hampir senada dinyatakan Ruth Strang
(1958) yang menyebutkan bahwa “Counselling is the most important tool of
guidance”. Jadi kaunseling merupakan inti dan alat yang paling penting dalam
bimbingan, sebagaimana yang dinyatakan oleh Paterson (1959), bahwa kaunseling
adalah proses yang melibatkan hubungan antar peribadi atau antara seorang
terapis dengan satu atau lebih klien.
Komunikasi kaunseling ini memberi
perhatian khusus pada interaksi interpersonal dan ketrampilan komunikasi
lainnya dalam rangka pelayanan bimbingan secara individual.oleh karna itu,
sekalipun (biasanya) klien tidak trampil berkomunikasi, maka kaunselor mesti
berusaha atau membuat mekanisme komunikasi agar klien berperan sebagai
patisipan aktif dalm sebuah proses komunikasi interpersonal yang efektif .
dengan demikian, kaunselor mesti lebih mahir dan trampil dalam melancarkan arus
komunikasi dengan menentukan mekanisme yang dianggap tepat sehingga dapat
menjadikan pertemuan peribadi menjadi proses komunikasi interpersonal yang
efektif. Dalam komunikasi interpersonal, bahwa hambatan akan menyebabkan
terganggunya, bahkan akan mempersulitkan interaksi interpersonal (seperti :
hubungan antara kaunselor dan klien) dan biasanya hambatan ini berupa saluran.
Hambatan dalam saluran, biasanya berupa kegaduhan didalam atau di luar ruang
pertemuan. Hambatan lain yang sering terjadi dari pihak pengirim pesan-
khususnya dalam kaunseling- diantaranya berbicara tanpa menyusun pikiran lebih
dulu, menjejalkan gagasan dan perasaan dalam sekali bicara, serta merumuskan
pengalaman dengan cara yang kurang memadai. Menurut Elizaberth Tiernew
(1998:25-29) dalam komunikasi terdapat beberapa hambatan yang akan di jumpai,
antaranya :
ü
Ketidakjelasan
ü
Membuat pilihan yang kurang baik
ü
Memilih dan memakai media yang salah
ü
Menghilangkan pesan
ü
Menjauhkan diri dari audiens
Dalam meneliti tujuan kaunseling, para
peneliti dibidang ini menemukan tujuan yang beraneka ragam. Diantara tujuan
kaunseling adalah :
1.
Penyusunan kembali keperibadian
2.
Menemukan makna hidup
3.
Penyembuhan gangguan emosianal
4.
Penyesuaian diri teradap masyarakat
5.
Pencapaian kebahagiaan dan kepuasan
6.
Pencapaian aktualisasi diri
7.
Perbedaan kecemasan, serta
8.
Penghapusan tingkah laku. Dan
9.
Belajar pola-pola tingkah laku adaktif
Tujuan-tujuan kaunseling cenderung
menekankan pada tujuab yang lebih luas dan berjangka panjang, dan sering kali
sulit di ukur secara obyektif. Tujuan
itu bisa mencakup menemukan otonomi dan kebebasan, menjadi berfungsi penuh atau
mengaktualkan diri penemuan evaluasi internal menjadi lebih terintergrasi, dan
sebagainya.
Pilar-pilar Kaunseling
Pilar
biasanya berfungsi untuk menopang tegaknya bangunan agar tidak roboh dan menjadi kokoh karenanya,
seorang kaunselor mesti memahami beberapa pilar yang mendukung kegiatan
kaunseling. Sebab kaunseling bisa jadi akan mengalami kegagalan jika kaunselor mengabaikan
salah satunya, mungkin karena dianggap hal itu adalah sesuatu yang terlihat
kecil hingga diabaikan. Pilar poko yang harus diperhatikan agar berjalan lancar
dan suksess yaitu :
1.
Kaunselor
2.
Kaunsli
3.
Pesan
4.
Empati
5.
Media
6.
Database klien
Sebagaimana dalam dunia komunikasi,
dalam kaunseling pun ternyata selama ini menggunakan teknik yang sama yaitu
Teknik Kaunseling Verbal dan Teknik Kaunseling Non-Verbal. Verbal itu
komunikasi secara lisan manakala non-verbal ialah lebi kepada perbuatan atau
tanda-tanda manusia yang bisa dimengerti oleh orang lain.
Antara
beberapa metode yang lazim digunakan dalam pelaksanaan kaunseling dan kita pun
bisa dengan leluasa memakainya. Kita bisa memilih metode yang ditawarkan Tosari
Musnamar, sebagai berikut (Musnawar, 1992 : 49-51) :
1.
Metode langsung
2.
Metode kelompok
3.
Metode direktif (bersifat mengarahkan)
4.
Metode non-direktif (kaunseling yang tidak
mengarahkan)
5.
Metode Psikoanalisa (Penganalisaan Jiwa)
Islam Berbicara
Kaunseling
Visi bimbingan dan penyuluhan Islam diajukan
dengan asumsi bahwa manusia mempunyai kemampuan mengubah nasibnya sendiri.
namun kemampuan iu tidak berarti lepas dari kekuasaan Allah sebagai pencipta
kemampuan itu dn manusia hanya diberi kewenangan mengubah nasib itu. Sementara
untuk misinya kita bisa memahami dari Tosari Musnamar yang mengemukakan empat
misi bimbingan dan penyuluhan Islam
yaitu :
1.
Membantu individu untuk mengetahui, mengenal, dan
memahami diri sesuai dengan hakikatnya atau mengenal kembali keadaan dirinya.
2.
Membantu individu agar menerima keadaan dirinya seperti adanya dari segi baik dan buruknya.
3.
Membantu individu agar menerima dan memahami keadaan
situasi dan kondisi yang dihadapi individu yang bersangkutan.
4.
Membantu individu agar menemukan alternative
pemecahan dan mengantisipasi masa depan sehingga ia mampu memperkirakan
kemungkinan akibat yang akan terjadi berdasarkan perbuatan atau tindakannya
saat ini.
Bimbingan atau dalam istilah Islam nya
dikenali dengan istilah ‘Irsyad yaitu sebagai salah satu bentuk kegiatan dakwah
yang lebih spesifik dipahami dengan bimbingan agama yakni kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan kepada orang lain yang mengalami kesulitan
rohaniah dalam hidupnya. Menurut para mufasir, antara lain Fakhruddin (1994 : 2
16-17), untuk asal kata Irsyad yaitu al-Irsyad beerti petunjuk, kebenaran
ajaran, dan bimbingan dari Allah swt yang mengandung suasana kedekatan antara
pemberi dan penerima al-Irsyad. Secara istilah , al-Irsyad beerti menunjukkan kebenaran
ajaran, dan membimbing orang dalam menjalankannya yang berlangsung dalam
suasana tatap muka dan penuh keakraban.
BAB DUA
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM KONSELING
Definisi
Komunikasi interpersonal disebut juga
dengan komunikasi antarpribadi. Diambil dari terjemahan kata interpersonal, dan terbagi dalam dua
kata, inter berarti antara atau antar dan personal berarti pribadi. Sedangkan
definisi umum komunikasi interpersonal adalah komunikasi anta orang-orang tatap
muka, yang menginginkan setiap peserta menangkap reaksi yang lain secara
langsung, baik secara verbal maupun non-verbal.dalam komunikasi interpersonal,
terdapat pula bentuk-bentuk komunikasi, sehingga memudahkan kita dalam
mengkategorikan kegiatan dalam komunikasi ini, yaitu :
·
Komunikasi insani
·
Komunikasi Non-Verbal
Fungsi Komunikasi Interpersonal ialah :
·
Memenuhi kebutuhan sosial dan psikologis
·
Mengembangkan kesadaran diri
·
Matang akan konvensisosial
·
Konsistensi hubungan dengan orang lain
·
Mendapatkan informasi yang banyak
·
Bisa mempengaruhi atau dipengaruhi orang lain
Prinsip Komunikasi Interpersonal ialah :
·
Komunikasi ini bersifat relasional
·
Mengandungi maksud tertentu
·
Bisa dipelajari
·
Berlangsung terus menerus
·
Pesannya berubah-ubah dalam proses encoding secara
sedar
·
Mempunyai implikasi etis
Proses Komunikasi Interpersonal
·
Variable Tetap
1.
Pengirim
2.
Latar belakang
3.
Pesan atau rangsangan
4.
Saluran atau media
5.
Penerima
6.
Umpan balik
7.
Ganguan entropi
8.
Suasana
·
Variable Tidak Tetap
1.
Pengalaman
2.
Pandangan yang bias atau melenceng
3.
Harapan berlebihan yang sesuai dengan karakteristk
peribadi
Terdapat empat ciri yang paling relevan
dalam komunikasi antar pribadi yaitu :
·
Kesatuan
·
Ketergantungan
·
Non-sumativity
·
Kesamaan akhir
Iklim komunikasi interpersonal merupakan
landasan penting dalam komunikasi yang efektif dalam berbagai konteks.
·
Self-Disclosure
1.
Perkembangan peribadi
2.
Kedekatan
Self-Disclosure adalah satu bentuk
komunikasi yang memperkuat kedekatan dan penyesuaian diantara orang dan juga
memiliki nilai khusus, pertama, mengungkapkan perasaan personal, pikiran, dan
pengalaman yang sering meningkatkan kedekatan antar individu. Kedua, dapat
mempengaruhi apa yang diketahui mengenai diri kita sendiri dan bagaimana
merasakan mengenai siapa diri kita.
·
Suasana komunikasi
Adalah keseluruhan perasaan atau keadaan
emosi antar individu dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat atau diukur
keobyektifannya.
Menjalin hubungan yang baik dan efektif
dalam proses kaunseling merupakan bagian yang tidak dapat dihindari karena
menjalin hubungan antara kaunselor dengan konseli secara efektif merupakan
sesuatu yang mutlak diperlukan, sebab sifat dari kaunseling adalah helping
relation. Hal itu diperlukan sebagai upaya memperlancarkan perlaksanaan
kaunseling.
Tahapan hubungan dalam kaunseling :
1.
Kepastian berlawanan dengan sementara
2.
Strategi versus spontanitas
3.
Control melawan orientasi masalah
4.
Netralitas berlawanan dengan empati
5.
Superioritas versus kesamaan.
BAB TIGA
WAWANCARA KONSELING
Konseling merupakan kegiatan yang mengandungi
suatu proses komunikasi antar pribadi yang berlangsung melalui saluran
komunikasi verbal dan non-bverbal dengan menciptakan konseling dialogis. Dalam
proses konseling, wawancara dapt digunakan sebagai aplikasi dari metode
komunikasi langsung dimana kaunselor melakukan komunikasi secara langsung
(tatap muka) dengan klien. Metode ini juga disebut sebagai model individual
yang mana kaunselor melakukan komunikasi secara individual dengan konseli.
Dalam aplikasinya, metode ini diterap menggunakan beberapa teknik :
1.
Percakapan pribadi
2.
Kunjungan ke rumah
3.
Kunjungan observasi kerja
Wawancara ini juga digunakan untuk
mengaplikasikan metode kelompok dalam kaunseling. Teknik-teknik metode kelompok
adalah seperti berikut :
1.
Diskusi kelompok
2.
Karyawisata (menggunakan obyek wissata sebagai
tempat perkumpulan)
Suatu metode akan berhasil jika
digunakan dengan perangkat yang cukup. Kaunselor menyediakan berbagai macam
alternative penyelesaian lengkap dengan pertimbangan untung ruginya, dalam
membantu konseli dalam mencapai taraf pemilihan terbaik melalui sumber-sumber
intelektual yang sadar. Wawancara konseling terdiri atas rangkaian ungkapan dan
dialog dari konseli. Pada dasarnya dalam proses konseling terdapat trik khusus
untuk memancing klien agar memulai memaparkan
problemnya. Diantaranya ialah :
1.
Ajakan untuk memulai
2.
Penerimaan atau penunjukan pengertian.
3.
Perumusan kembali pikiran gagasan atau refleksi.
4.
Perumusan kembali perasaan atau refleksi perasaan
5.
Menjelaskan pikiran gagasan atau klarifikasi pikiran
6.
Penjelasan perasaan atau klarifikasi perasaan yang
menyangkut komponen afektif dalam pesan klien
7.
Permintaan untuk melanjutkan.
8.
Pengulangan satu-dua kata
9.
Ringkasan apa yang telah dikatakan
10. Pertanyaan
mengenai hal tertentu
11. Pemberian umpan
balik
12. Pemberian
informasi
13. Penyajian
alternatif
14. Penyelidikan
15. Pemberian
struktur
16. Interprestasi
17. Konfrontasi
18. Diagnosis
masalah
19. Dukungan dan
bimbingan kepada konseli
20. Penilaian
pendapat kaunselor terhadap konseli
Dalam wawancara, setiap
cara kerja akan sangat mungkin ditafsirkan sebagai percobaan untuk membujuk,
dan bukan untuk menjajagi kemungkinan lainnya. Dan jika hal ini terjadi maka
taraf ancaman akan meningkat. Tentunya klien tidak mesti diberitahu atau
dipaksakan untuk mengikuti langkah-langkah sebagaimana dijelaskan sebelumnya.
Jika diberitahu aka nada kemungkinan klien merasakan adanya ancaman sehingga
akan menyebabkannya bersikap defensif. Proses konseling juga dapat dilakukan
melalui media yaitu radio atau televisi.
BAB EMPAT
SENI MENDENGAR EFEKTIF
Mendengarkan merupakan
aktivitas psikologis saat gelombang suara menyentuh gendang telinga. Proses
mendengarkan melibatkan banyak pertimbangan daripada hanya sekadar mendengar.
Karena dalam mendengrkan, orang berusaha untuk memahami pesan melalui pendengaran.
Mendengarkan memiliki dimensi psikologis yang bukan merupakan pesan yang
diterima secara fisik. Mendengarkan merupakan proses kompleks yang melibatkan
mindfull, penerimaan pesan secara fisik, pemilihan dan penyusunan informasi,
menafsirkan komunikasi, merespon dan mengingatnya. Hambatan-hambatan untuk
mendengarkan secara efektif tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Namun hal itu
menjadi boomerang. Diantara
hambatan-hambatan yang dapat merusak proses mendengar ada dua yaitu :
·
Gangguan-gangguan dalam situasi komunikasi
1.
Pesan terlalu banyak
2.
Kompleksitas pesan
3.
Gangguan lingkungan
·
Hambatan internal
1.
Keasyikan
2.
Prasangka
3.
Kurangnya usaha
Tujuan mendengarkan ialah :
1.
Mendengar sebagai cara mencari tahu persoalan
2.
Ungkapan dukungan atau bantuan
3.
Sebagai penilaian
4.
Sebagai proses terapeutik
Hal yang harus diutamakan dalam
mendengarkan ialah :
1.
Narsisisme (Adalah masalah penting bagi perkembangan
manusia)
2.
Analisis diri
3.
Memperkirakan hubungan
BAB 5
KOMUNIKASI EMPATIK
Empati merupakan suatu hal yang penting
dalam konseling bahkan empati merupakan faktor determinan dalam keberhasilan
konseling. Pada dasarnya konselor bekerja atas dasar dan melalui proses empati.
Kaunselor dan klien dibawa dalam dari dalam dirinya dan bergabung dalam suatu
psikis yang sama. Pada decade akhir-akhir ini, para ilmuwan yang mengkaji
empati telah berhasil mengidentifikasikan tiga pendekatan yang berbeda dan
biasa digunakan orang dalam melakukan empati ialah :
·
Emphatic responsiveness
·
Perspective taking
·
Sympathetic responsiveness
Agar menjadi lebih efektif dalam
melakukan empati terhadap orang lain, ketika sedang mendengarkan apa yang
sedang dikatakan oleh orang lain, coba praktikkan hal-hal berikut :
1.
Mengadopsi sikap memperhatikan oran lain dengan
jalan memandangnya sebagai manusia bukan sebagai obyek.
2.
Pusatkan perhatian untuk memahami pesan-pesan verbal
dan non-verbal.
3.
Pergunakan isyarat perilaku seseorang untuk
memastikan keadaan emosionalnya
4.
Adopsi salah satu dari tiga pendekatan dalam
melakukan empati.
5.
Coba merasakan apa yang dirasakan orang lain.
6.
Coba mengingat atau membayangkan bagaimana perasaan
kita jika berada dalam situasi yang sama.
7.
Biarkan diri kita mengalami perasaan sedih,
prihatin, atau menyesal seperti apa yang di alami oleh orang lain.
BAB ENAM
KEMAMPUAN INTERPRETASI
Prinsip dasar dari komunikasi secara
tidak laangsung menyimpulkan bahwa pihak-pihak yang turut serta dalam komunkasi
mau tidak mau pasti mengalami beberapa perubahan. Hal ini dikarenakan
dasar-dasar hakikat dan makna yang dimiliki untuk symbol-simbol diperoleh dari
semua pengalaman yang ada termasuk pengalaman yang bertahan dengan symbol yang
dipergunakan untuk komunikasi. Dalam hal sebegini kita perlu memahami tentang
fenomena sosial atau dikenali sebagai social cognition. Setiap ilmu sosial saling
menyumang secara signifikan untuk memahami ilmu yang lain. Social cognition dan
komunikasi antar pribadi berhubungan
sedikitnya dalam empat cara,
yaitu :
a)
Kognisi Sosial dan Tindakan
Kemampuan berkomuikasi dengan sikap yang sesuai atau efektif juga
terletak pada frame of reference yang dimiliki pada situasi tertentu.
b)
Kognisi Sosial dan Kontrol
Karena persepsi tersusun menjadi
tindakan, kemampuan kita untuk melatih control terhadap komunikasi berhubungan
langsung dengan kesadaran terhadap proses kesadaran sosial.
c)
Kognisi Sosial dan Perubahan
Hubungan antara komunikasi dan proses
kognisi sosial tidak hanya satu arah. Seperti frame of reference kognitif yang
mempengaruhi bagaimana kita mengirimkan dan menerima pesan. Pesan-pesan yang
kita tukarkan dengan orang lain dapat mempengaruhi representatif kognitif kita
dengan orang lain dari dunia sosial.
d)
Pola Kerja Kognisi Sosial
Kita perlu memiliki pemahaman mendasar
mengenai proses kerja kognisi sosial. Kebanyakan psikolog kognitif sekarang
percaya bahwa otak tidak hanya berperan sebagai perekam sederhana dari stimulus
dalam lingkungan. Model kognitif berperan sebagai petunjuk dengn cara memproses
stimulus tambahan yang cocok dengan
harapan-harapan kita. Kenyataannya , persepsi kita sering terdistorsi atau
terganggu. Karena otak memaksakan model mental pada stimulus, dan mengelolanya
untuk bisa lebih cocok dengan model yang sudah ada. Sejauh ini para peneliti
telah mengidentifikasikan empat jenis skema yang kita fikir relevan dengan
komunikasi interpersonal yaitu:
1.
Prototip (pengetahuan yang terorginisir yang
merefleksikan contoh)
2.
Konstruksi-konstruksi personal (penilaian mental)
3.
Stereotip (kepercayaan tentang kemungkinan perilaku
anggota dari satu kelompok tertentu )
4.
Skrip
(petunjuk terhadap tindakan)
BAGAIMANA TERJADINYA PERSEPSI ?
Ada dua pandangan mengenai hubungan
antara kejadian dan persepsi , yaitu :
1.
Sebagai kenyataan fisik yang terjadi begitu saja
pada pancaindera.
2.
Kebanyakan teoritikus percaya bahwa persepsi adalah
suatu proses yang pasif.
Demikian merupakan cara melakukan
persepsi :
·
Menciptakan pola, stabilitas, dan arti.
·
Menyeleksi terpaan dan perhatian
·
Menginterprestasi obyek
·
Mengorganisir stimuli
·
Empat proses dalam perspesi
ü
Situasi apa ?
ü
Siapa orang lain itu ?
ü
Siapa dan jenis hubungan yang terjadi di antara diri
kita dan orang lain
ü
Mengapa sesuatu terbukti melalui cara yang anda
tangkap ?
·
Orientasi diri sendiri : Episode Identifikasi
·
Mengorganisir karakter pesan
BAB TUJUH
LEBIH AKRAB DENGAN KEPERIBADIAN
Dalam konsep dasar Freud tentang keperibadian
adalah buruk, dan terlalu menekankan pada pengaruh masa lalu/masa kecil
terhadap perjalanan hidup masa berikutnya. Menurut Abraham Maslow pula ialah,
berhubungan kepribadian berkembang melalui pematangan dalam lingkungan yang
menunjang dan oleh usaha aktif pada pihak pribadi untuk merealisasikan
kodratnya maka daya kreatif dalam manusia menyatakan dirinya dengan lebih jelas
lagi. Freud menjelaskan lagi bahwa kepribadian manusia tersusun dari tiga
sistem pokok yaitu :
1.
Id (sistem kepribadian yang asli)
2.
Ego (bagian luaran atau superfisial dari id)
3.
Super ego (perwujudan internal dari nilai dan
cita-cita tradisional)
Berikut adalah dinamika keperibadian :
Perwujudan psikologis dari suatu sumber
rangsangan somatic dalam yang dibawa sejak lahir atau bisa dikatakan hasrat.
Insting-insting hidup menjamin tujuan mempertahankan hidup individu dan
perkembangbiakan ras dan yang paling ditekankan adalah seks dan selama awal
tahun psikoanalisa hampir segala sesuatu yang dilakukan orag dipandang
bersumberkan dorongan seks. Dinamika keperibadian ditentukan cara energy psikis
didistribusikan dan digunakan dan digunakan oleh id, ego, dan super ego. Dan
juga terdiri dari interaksi antara daya pendorong kateksis dan daya penahan
antikateksis. Semua konflik dalam kepribadian dapat direduksikan dalam
pertentangan antara kedua daya ini. Semua ketengangan yang berkepanjangan
disebabkan kontraksi terhadap suatu daya pendorong oleh suatu daya penahan.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Kepribadian berkembang sebagai respon
terhadap empat sumber tegangan pokok, yaitu :
1.
Proses-proses pertumbuhan fisiologis
2.
Frustasi-frustasi
3.
Konflik-konflik
4.
Ancaman-ancaman
Akibat dari meningkatnya tegangan yang
ditimbulkan sumber-sumber ini, sang pribadi terpaksa mempelajari cara baru
untuk mereduksi tegangan dan proses inilah yang dinamakan perkembangan
kepribadian.
Hakikat konsepsi kepribadian manusia
secara sehat psikiatris ialah :
1.
Meyakini bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri
yang hakiki
2.
Terkandung konsepsi bahwa perkembangan manusia yang
benar-benar sehat.
3.
Psikopatologi disebabkan pengingkaran, penelantaran
atau pembelokan kodrat manusia yang hakiki.
ISLAM MEMANDANG KEPRIBADIAN
Menurut Djamaluddin Ancok yang
menyebutkan kalau pendekatan humanistic yang dikembangkan Abraham Maslow
sebenarnya telah mengakui eksistensi agama. Maslow dalam teorinya mengemukan
konsep meta motivasi di luar kelima hierarchy of need yang pernah dikemukakan
dan menjadi terkenal sehingga sekarang. Mystical dan peak experience adalah
bagian dari meta motivasi yang menggambarkan pengalaman keagamaan.
Islam memandang manusia sebagai makhluk
Allah yang memiliki keunikan dan keistimewaan tertentu. Karakteristik
eksistensi manusia harus dicari dalam relasi dengan Pencipta dan
makhluk-makhluk Allah swt yang lainnya. Sekurang-kurangnya terdapat empat ragam
relasi manusia yang masing-masing memiliki kutub positif dan negative nya ,
yaitu :
1.
Hablum minannas yang ditandai oleh kesadaran untuk
melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.
2.
Hablum minannas dengan usaha membina silaturrahim
3.
Hubungan manusia dengan alam sekitar yang ditandai
pelestarian dan pemanfaatn alam sebaik-baiknya.
4.
Hablum min
Allah dengan kewajiban ibadah kepada-Nya atau menjadi ingkar dan syirik
kepada-Nya.
Memahami orang lainakan berlangsung
lebih baik melebihi analisis data demografis. Anda berusaha untuk memahami
orang lain berarti anda sedang bekerja dengan manusia. Manusia yang memiliki
kelebihan dan kekurangan, lemah dan kuat, memiliki emosi, dan memiliki nilai. Tentu anda tiadak dapat meremehkan pentingnya seorang komunikator atau seorang kaunselor
untuk bersifat sensitif terhadap orang lain.
Woori Casino Review - Online slots from PlayTech
ReplyDeleteWoori https://octcasino.com/ casino is an online filmfileeurope.com casino that worrione.com offers games from Playtech. View the latest 출장안마 woori casino review dental implants for real money here.